Jakarta – Berbicara mengenai mudik, maka akan terbayang pergerakan jutaan manusia ke luar daerah khususnya ke kampung halaman dengan menggunakan berbagai moda transportasi baik darat, laut maupun udara. Dan merujuk tahun-tahun sebelumnya, pemudik yang menggunakan jalur darat dengan moda sepeda motor masih mendominasi jalanan di jalur mudik non tol, sekalipun pemerintah telah menghimbau agar para pemudik tidak menggunakan sepeda motor.
Kondisi mudik seperti itu mungkin tidak akan kita temui pada tahun ini. Hal ini dikarenakan pandemi Covid 19 yang belum kunjung mereda. Pergerakan jutaan manusia dengan berbagai kerumunan yang tercipta tentunya kan menjadi potensi tersendiri, belum lagi pergerakan ini sebagian besar berasal dari kota-kota besar yang merupakan epicentrum virus yang berasar dari Wuhan yang konon memiliki percepatan penyebaran yang sangat cepat, sangat membahayakan.
Kiranya sudah tepat pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia langsung menyatakan dengan tegas bahwa aktifitas mudik dilarang. “Mudik semuanya akan dilarang.” Sebagaimana disampaikan Joko Widodo di istana negara pada Selasa 21 April 2020.
AISI sekali lagi mendukung sepenuhnya larangan presiden tersebut. Para anggota AISI yang terdiri dari Honda, Kawasaki, Suzuki, TVS dan Yamaha sepakat tidak akan melakukan berbagai aktifitas mudik masal seperti penyelenggaraan mudik bersama maupun penyediaan pokso dan bengkel siaga mudik sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana telah disampaikan oleh perwakilan anggota di berbagai kesempatan.
Hal ini semata-mata kita lebih fokus kepada faktor kesehatan dan keselamatan dengan tidak adanya aktifitas mudik yang akan sangat berpotensi dalam peningkatan penyebaran Covid 19, sebagaimana diungkapkan oleh Hari Budiyanto selaku Sekjen AISI, “Kami lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan para pemudik. Kami mendukung larangan mudik, sehingga kami meniadakan semua aktifitas yang mendukung aktifitas mudik sebagaimana tahun-tahun yang lalu.”
Memang selama ini kegiatan seperti mudik bersama dirasa sangat membantu masyarakat termsuk pendirian posko maupun bengkel siaga lebaran, sehingga masyarakat khususnya yang melakukan mudik akan merasa lebih aman dan nyaman, namun tidak untuk periode kali ini. “Tujuan kami semata-mata adalah memudahkan, mengawal dan menjaga para pemudik, lha kalau kegiatan mudik bersama malah akan menimbulkan potensi bahaya yang lebih besar, untuk apa juga kita adakan. Pokoknya kita mendukung keputusan pemerintah.” Tambah pria yang juga menjabat sebagai Sekjen IATO (Ikatan Ahli Teknik Otomotif Indonesia) dalam diskusi internal bersama Bidang Road Safety dan Motorsport belum lama ini.
Jadi keamanan dan keselamatan merupakan hal pertama dan paling utama yang sangat kita perhatikan, tentunya kita juga berharap agar pandemi Covid 19 ini segera berakhir dan seluruh aktifitas dapat kembali normal seperti sedia kala. (VA)
Sumber foto : Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON)