Cara Berkendara yang Benar dan Aman ketika Melewati Jalanan Curam

Jakarta – Dalam teori keselamatan jalan raya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan diantaranya adalah, faktor manusia, lingkungan dan kendaraan. Namun dari faktor-faktor tersebut titik utamanya adalah kepada pengendara. Selain faktor kehati-hatian, kewaspadaan, kelengkapan perlindungan diri dan ketaatan terhadap rambu lalu lintas, hal yang tak kalah penting adalah pengetahuan mengenai cara berkendara yang baik, benar dan aman.

Sebagaimana seperti ketika pengendara melewati jalanan berkontur turunan yang bisa dikatakan ekstrem dan panjang. Johanes Lucky Margo Utomo selaku Manager Safety Riding Astra Honda Motor (AHM) berbagi mengenai cara berkendara di jalanan tersebut.

“Hal pertama dan utama adalah memastikan komponen-komponen esensial seperti rem, kopling, tekanan ban sepeda motor dapat beroperasi dengan baik. Disamping itu, kita juga perlu mengetahui jalur yang akan kita lewati atau minimal mengetahui informasi mengenai kondisi jalam tersebut.” Buka Lucky saat memberikan tips dan trik.

Lebih lanjut Lucky mengatakan bahwa saat menemukan jalanan menurun yang curam dan panjang, hal yang wajib dilakukan adalah mengurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun dengan menurunkan gas dan usahakan menjaga kecepatan kendaraan dengan menggunakan rem depan/belakang. Apabila pengendara merasa fungsi rem kurang maksimal, jangan memaksakan diri. Berhenti atau minggir  sejenak ketika kondisi turunan ekstrem dan panjang. Ini sangat penting untuk mendinginkan kondisi rem yang pasti akan divorsir sebelumnya

Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang. Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.

“Hal yang tak kalah penting adalah posisi berkendara. Ketika bertemu jalanan dengan kondisi turun, maka posisi badan condong ke belakang. Ini bertujuan agar cengkeraman roda belakang dengan permukaan jalan akan lebih kuat. Begitu juga sebaliknya ketika menemukan tanjakan.” Tutup Lucky yang juga pengurus Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) bidang Road Safety.

Edukasi seperti ini sangat penting dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara detail mengenai teori berkendara. Banyak orang bisa mengendarai sepeda motor, namun tidak sebanyak orang yang dapat mengendarai sepeda motor dengan baik dan benar. (VA)