AISI TURUT BERPERAN MENINGKATKAN KESELAMATAN DI MUSIM MUDIK 2014

Acara ini diadakan berkaitan dengan peristiwa rutin tahunan menyambut hari raya Idul Fitri, di mana terjadi mobilisasi orang besar-besaran kembali ke daerah asalnya masing-masing. Sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan pribadinya dan meningkatkan potensi terjadi kecelakaan. “Para pengendara seyogianya tetap waspada selama mudik. Terutama keamanan dan keselamatannya. Pemudik bersepeda motor mendominasi, mengingat faktor biaya yang dipandang sangat murah,” kata Wakil Menteri Perhubungan Dr. Ir. Bambang Susantono, MCE. yang hadir sebagai pembicara malam itu.

Lebih spesifik beliau menyoroti kondisi saat arus mudik 2013, yakni H-7, H1, H2, dan H+7 atau 16 hari, keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan mencapai 76%. Angka itu setara dengan 163 kasus per hari, sedangkan korban tewas dari pesepeda motor mencapai sekitar 21 jiwa per hari. Tentunya hal ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan harus diciptakan sinergi antara para pemangku kepentingan keselamatan jalan untuk menghadapi fenomena “mudik lebaran” ini.

Hal ini disadari betul oleh AISI, melalui Ketua Umumnya Dr. Ing. Gunadi Sindhuwinata memaparkan aktivitas yang sudah dan akan dilakukan dalam rangka mendukung Mudik Selamat. “Ada faktor belum mencukupinya sarana transportasi umum, sehingga masyarakat masih memilih moda kendaraan roda dua guna pulang kampung. Terlebih ada sebagian orang memandang sepeda motor sebagai hadiah bagi keluarga di kampung,” katanya.

Lebih jauh dijelaskan, peran serta pabrikan tidak hanya sesaat dalam mudik ini, melainkan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Langkah-langkah yang dilakukan AISI, sebut Gunadi, antara lain kerja sama internasional untuk peningkatan keselamatan jalan dengan beberapa institusi global seperti FAMI. AISI juga meluncurkan program HHRT yakni helmet, head light, road surface, dan training, guna meningkatkan aspek keselamatan pengendara sepeda motor. Tak lupa, lanjut pria ramah yang pernah bersekolah di Jerman ini, AISI juga melakukan uji teknis ketat sepeda motor yang hendak dipasarkan, berupa laboratorium emisi gas buang, pengujian kebisingan, akselerasi, dan idle test.

Khusus menyambut “Mudik Lebaran 2014”, anggota AISI menggelar mudik nyaman lewat penyediaan fasilitas bagi para konsumen. Para pelanggan dapat mendaftar untuk ikut program “Mudik Bareng”, sepeda motor diangkut menggunakan truk sedangkan peserta dan keluarga menaiki bis yang telah disiapkan. Misalnya Honda yang menyiapkan fasilitas bagi 1.200 unit sepeda motor plus 2.400 pemudik ke tujuan Semarang dan Yogyakarta.

Tambahan, disiapkan pula lokasi layak untuk istirahat bagi pemotor lainnya, sepanjang rute strategis. Tujuannya agar pengendara dapat beristirahat setiap 2-3 jam naik motor. Pos siaga ini dikawal juga oleh mekanik-mekanik berpengalaman yang siap membantu jika ada masalah pada sepeda motor milik pemudik.

Bagi Ketua Road Safety Association (RSA), Edo Rusyanto, yang perlu dicermati tidak hanya arus mudik, tapi arus balik; yakni ketika orang-orang menempuh perjalanan kembali ke kota asal. “Maklum, sekitar 44% kecelakaan Lebaran terjadi pada periode arus balik, itu yang terbesar. Selama arus mudik menyumbang 42%,” tukas pria wakil dari komunitas pesepeda motor ini.

Dengan adanya kepedulian berbagai pihak, diharapkan tercipta kondisi yang nyaman dan aman saat peristiwa tahunan Mudik.